About

News Update :
Home » , » Naruto Chapter 670

Naruto Chapter 670

Penulis : Unknown on Jumat, 28 Maret 2014 | 10:10 PM


  • -= Naruto Chapter 670 =-

  • Naruto terbangun dari tidur panjangnya,
  • terbangun di tempat misterius yang belum
  • pernah ia kunjungi sebelumnya. "Dimana
  • aku?" Naruto bertanya-tanya. "Apa aku..
  • sudah mati?"
  • "Mengapa berpikir kalau engkau telah mati?"
  • ucap orang misterius yang berada tak jauh
  • darinya. "Caramu memandang kematian
  • sungguh berbeda dengan caraku dahulu.."
  • ucapnya lagi.
  • "Anak muda, engkau pasti memiliki spirit
  • yang maha besar hingga memandang
  • kematian sesantai itu.."
  • "Siapa kau?" Naruto tak mengenal orang itu.
  • "Itu adalah pertanyaan yang realistis dalam
  • situasi seperti sekarang ini, tapi aku
  • khawatir jikalau pendapatmu akan berbeda
  • dengan pendahulumu setelah dirimu
  • mendengar namaku.."
  • "Aku adalah ia, orang yang telah membawa
  • kedamaian dan perintah, namaku adalah
  • Hagoromo.."
  • "Reaksimu.. diriku telah memprediksi bahwa
  • reaksimu akan seperti itu.." ucap orang itu
  • lagi, Hagoromo, lelaki tua yang duduk di atas
  • bola-bola hitam yang melayang.
  • "Aku tak terlalu mengerti dengan apa yang
  • dia katakan, apa dia itu kakek-kakek yang
  • suka memberi ceramah pada orang-
  • orang??" pikir Naruto. "Maaf pak tua, tapi
  • aku.."
  • "Yah, kalau begitu.."
  • "Ah!! Matamu!!" Naruto baru menyadarinya,
  • kakek itu memiliki mata yang sudah tak
  • asing lagi baginya. "Rinnegan!!!" ucap
  • Naruto.
  • "Engkau memiliki bakat dalam memandang
  • seseorang, dan aku berharap hendaknya kau
  • juga mampu mengerti kondisimu saat ini
  • secara realistis.."
  • "Engkau belum mati.. ini adalah dunia yang
  • berada di dalam pikiranmu.." kakek itu terus
  • mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak
  • terlalu dimengerti oleh Naruto. "Aku
  • menyadari engkau pasti sudah tidak sabar
  • lagi, namun akan jadi percuma saja jikalau
  • engkau terburu-buru saat ini, wahai anak
  • muda.."
  • "Pak tua ini bukan musuh, kan?" pikir Naruto
  • lagi. "Tapi.."
  • Naruto kemudian membentaknya, "Sudah
  • cukup!! Bisakah kau bicara dengan bahasa
  • yang aku mengerti!?"
  • "Diriku adalah suatu anakronis, aliran waktu
  • yang begitu panjang telah memberi
  • perubahan yang penting terhadap tradisi
  • dan budaya manusia, cara pandang dan
  • etnis.."
  • "Ketika aku melakukan perjalanan waktu
  • untuk bisa bertemu dengan transmigran,
  • diriku mampu merasakan diskrepansi dalam
  • nilai kita. Secara methologik, aku juga belajar
  • budaya dan bahasa baru, tapi.."
  • "Daaah!!! Diam!!!" Naruto semakin kesal.
  • "Aku tak punya waktu untuk mendengar
  • perkataan kakek aneh sepertimu!!!"
  • bentaknya lagi.
  • "Pemburuan kata-kata, serta berbagai jenis
  • pembelajaran adalah hal yang ambigu.
  • Jikalau dirimu hendaknya tidak mampu
  • untuk sampai pada pengertian mutual
  • karena sulit untuk menemukan suatu
  • definisi, maka aku akan membuka
  • pengetahuan idealistik dan pemikiran
  • materialistiku serta bicara dengan cara yang
  • mudah.."
  • "Apa kau ini alien atau semacamnya, hah?"
  • ucap Naruto. "Aku bisa merasakan kalau kau
  • itu punya kharisma, tapi.."
  • "Yah, itu terlalu berlebihan, kan? Ehm.." kakek
  • itu kemudian mengubah logatnya. "Aku ini
  • alien? yang benar saja, hahaha! Tapi kurasa
  • itu cukup masuk akal juga sih.."
  • "Eh!?" Naruto kaget.
  • "Kau masih belum mengerti juga?" tanya
  • kakek Hagoromo. "Aku tak berharap
  • percakapan kita menjadi begitu kompleks.."
  • "Tidak, caramu bicara sekarang sudah bisa
  • kumengerti!! Aku hanya kaget karena
  • perubahannya begitu tiba-tiba.."
  • "Oh, benarkah?? Jadi sekarang aku hanya
  • perlu bicara seperti ini, kan? yeah!!"
  • "Aha.. tapi.. aneh saja, caramu bicara tak
  • cocok dengan penampilanmu.." ucap
  • Naruto. "Kharismu tiba-tiba saja
  • menghilang.." ucapnya dalam hati.
  • "Kurasa kau harus membuang sedikit
  • perasaan kompleks itu, atau kau akan
  • terdengar seperti orang bodoh.." saran
  • Naruto.
  • "Bukankah itu terlalu berlebihan? siapa yang
  • kau sebut bodoh, hah!? Yah, kurasa itu
  • memang pantas kudapat kalau bicara seperti
  • itu.. jadi apa sekarang cara bicaraku sudah
  • agak baikan?"
  • "Ya!! Begitu saja!! Aku tak keberatan dengan
  • itu, kurasa sekarang aku sudah mengerti.."
  • "Huft, akhirnya sekarang kita bisa bicara
  • dengan baik.. ngomong-ngomong , kau ini
  • siapa? Kau tahu banyak tentang tempat ini,
  • jadi bisakah kau memberitahuku bagaimana
  • cara untuk bisa keluar dari sini?"
  • "Jangan menanyaiku terlalu banyak
  • pertanyaan secara bersamaan.. di masa lalu,
  • aku sudah mati. Aku adalah seorang
  • pendeta, dalam bentuk chakra yang
  • melayang, melakukan perjalanan antar
  • generasi untuk melihat ninshuu akan
  • menjadi seperti apa.."
  • "Namaku adalah Hagoromo, dan sebagai
  • pendiri ninshuu, aku juga dikenal sebagai
  • Rikudo Sennin.."
  • Ya, kakek itu tak lain adalah Rikudo Sennin.
  • Naruto Chapter 670 - Awal
  • Versi Teks oleh : VersiTeks.com
  • "Eeh!? Kau yang dibicarakan oleh petapa
  • genit dan Nagato!?" Naruto kaget.
  • "Oh, jadi kau tahu aku?" ucap kakek itu,
  • Rikudo Sennin.
  • "Kau adalah orang yang menciptakan
  • ninjutsu, kan!?"
  • "Bukan ninjutsu, melainkan ninshuu.." ucap
  • Rikudo Sennin. "Ninshuuku dibuat untuk
  • menciptakan harapan, jangan samakan
  • dengan ninjutsu yang dibuat untuk
  • menciptakan perang.." jelasnya.
  • "Ngomong-ngomon g, kalau kau memang
  • Rikudo Sennin, ada banyak hal yang
  • kutanyakan, tapi pertama-tama.."
  • "Kau mengingatkanku dengan putraku,
  • Ashura.." ucap Rikudo Sennin. Ia
  • mencelupkan tongkatnya ke air yang ada di
  • bawah mereka. Lalu saat Naruto menatap ke
  • bayangannya yang ada di air, terlihat sosok
  • putra bungsu Rikudo Sennin, Ashura.
  • "Yah, kurasa sekarang adalah saat yang
  • tepat, ada sesuatu yang ingin kupercayakan
  • padamu.." ucap Rikudo Sennin.
  • "Ashura? percayakan??" masih ada banyak
  • hal yang tak Naruto mengerti. "Berhenti
  • mengatakan hal-hal yang aneh, keluarkan
  • saja aku dari sini.." ucapnya.
  • "Maaf, tapi itu bukanlah sesuatu yang bisa
  • kulakukan.. itu tergantung dari apa yang
  • dilakukan oleh orang yang ada di luarmu,
  • aku hanya bisa memberitahumu.. "
  • "Lagi-lagi aku tidak mengerti.." ucap Naruto.
  • "Intinya percuma saja kalau kau bebas
  • sekarang. Untuk itu, aku akan memintamu..
  • bukan, kaulah yang bertanya padaku..
  • pertama-tama, mengenai ibu dan putra-
  • putraku.. "
  • "Sebagai ibu, Kaguya Ootsuki datang ke
  • tanah kalian dari negeri yang sangat jauh..
  • dia datang untuk mengambil buah pohon
  • suci.." Rikudo Sennin mulai bercerita. "Itu
  • adalah pohon suci yang kau lihat dalam
  • perang ini.. dan buahnya terbuat dari
  • chakra.."
  • "Kaguya memakan buah itu, dan dengan
  • kekuatan yang didapatnya, ia bisa
  • menguasai dunia.."
  • "Dari mana Kaguya berasal? apa dia lebih
  • kuat darimu? apa benar ibu-ibu itu
  • mengerikan kalau mereka marah??" tanya
  • Naruto.
  • "Darimana dia berasal bukanlah sesuatu
  • yang penting.. dia itu kuat, lebih kuat dari
  • siapapun. Orang-orang menganggap ibuku
  • sebagai dewa, sekaligus iblis.. mereka
  • memuja sekalikus takut padanya.."
  • "Kaguya kemudian melahirkan dua anak,
  • dimana aku adalah salah satu dari mereka.
  • Untuk mendapat pengampunan dari dosa
  • ibu kami, aku dan saudaraku bertarung
  • melawan Juubi, yang merupakan inkarnasi
  • dari pohon suci, dan kemudian menyegelnya
  • dalam tubuh kami.."
  • "Pohon suci berjuang untuk mendapatkan
  • kembali buah chakra yang telah dicuri
  • darinya. Kemudian, aku juga memilikii dua
  • orang anak, yang lebih tua kunamai Indra
  • dan adiknya Ashura.. aku mengajari mereka
  • ninshuu.."
  • "Akan tetapi, mereka memiliki perbedaan
  • yang sangat besar. Yang satu memiliki gen
  • chakraku yang kuat sementara yang satunya
  • lagi tidak, perbedaannya benar-benar jauh.."
  • "Lagi-lagi menjadi rumit, dengan kata lain
  • saja.." pinta Naruto.
  • "Pada dasarnya, sang kakak, Indra memiliki
  • kemampuan yang sangat hebat, sementara
  • Ashura kemampuannya sangat buruk.."
  • "Sangat buruk.. padahal dia putra Rikudou
  • Sennin.." ucap Naruto.
  • "Mungkin tak seharusnya aku mengatakan
  • ini, tapi.. tak peduli seberapa hebat orangtua,
  • anak mereka tak akan langsung mewarisi
  • semua potensi mereka begitu saja, aku yakin
  • kau pasti mengerti mengerti hal itu.. karena
  • kau juga begitu kan, Naruto?"
  • "Kurasa memang begitu.." ucap Naruto,
  • teringat dengan orangtuanya.
  • "Kau benar-benar mengingatkanku akan
  • Ashura, juga hal-hal yang telah kau lakukan.."
  • ucap Rikudo Sennin lagi.
  • "Hm?? yang kulakukan??"
  • "Indra dan Ashura berjalan di jalan yang
  • berbeda.." ucap Rikudo Sennin.
  • "Indra yang terlahir dengan kekuatan mata
  • dan kemampuan bertarung yang hebat
  • dianggap sebagai anak jenius.. dia
  • melakukan semua yang ia mau dan mengerti
  • kalau kekuatannya itu spesial dan berbeda
  • dari orang-orang.. dia juga sadar kalau
  • kekuatan bisa membuat apapun menjadi
  • nyata.."
  • "Di sisi lain, Ashura tak bisa melakukan
  • segala sesuatu dengan baik, bahkan sejak ia
  • masih kecil.. ia tak bisa melakukan apapun
  • seorang diri. Untuk bisa menyandingi
  • kekuatan kakaknya, ia butuh banyak usaha,
  • serta dukungan dari orang lain.."
  • "Setelah melewati latihan yang sangat keras,
  • chakra dalam dirinya mulai mekar.. akhirnya
  • ia memperoleh kekuatan yang sama dengan
  • kakaknya.. dia juga sadar kalau kerja sama
  • dan bantuan dari orang lainlah yang
  • membuatnya menjadi kuat.."
  • "Ia mengerti arti dari menjaga orang lain,
  • dan sadar kalau cinta bisa membuat
  • segalanya menjadi nyata.."
  • "Dari jalan yang Ashura tempuh, aku bisa
  • melihat adanya kemungkinan.."
  • "Aku memecah kekuatan Juubi yang ada
  • dalam diriku, kemudian memberikan nama
  • pada tiap bagiannya.. aku percaya kalau
  • hubungan yang disebut dengan kerja sama
  • adalah kekuatan yang sesungguhnya.."
  • "Aku juga menjadikan Ashura sebagai
  • pewaris ninshuu, jadi dia bisa mempimpin
  • orang-orang, dan kupikir kakaknya Indra
  • juga akan mau bekerja sama, namun.."
  • "Indra tak bisa menerimanya, dan sejak saat
  • itu semuanya dimulai.. perang yang
  • panjang.."
  • "Meskipun tubuh mereka telah hancur,
  • chakra mereka tetap tidak menghilang,
  • berpindah dari waktu ke waktu, terus
  • menerus.." jelas Rikudo Sennin.
  • "Seperti kerasukan arwah, ya.. lalu, siapa
  • yang ia rasuki sekarang?" tanya Naruto, lalu
  • Rikudo Sennin menjawab, "Kau, Naruto..
  • kaulah reinkarnasi dari sang adik, Ashura.."
Share this article :

Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

savana007wae

saya tinggal di desa pucangan,kec kauman,kab tulungagung

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Xsenju87 . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger