About

News Update :
Home » » naruto Chapter 675

naruto Chapter 675

Penulis : Unknown on Rabu, 07 Mei 2014 | 9:16 PM

--- naruto Chapter 675 ---
Madara melemparkan
tongkat hitam ke arah
Sakura, dan bersamaan
dengan itu Obito
menggunakan Kamui
untuk menyelamatkan
Sakura. Obito
mengarahkan Kamuinya
ke Sakura, membuatnya
kembali ke dimensi asli
sebelum terkena
serangan tongkat
Madara.
"Sakura!?" ucap kaget
Kakashi saat merasakan
Sakura kembali.
"Kakashi-sensei.."
Sakura menghadap ke
arah Kakashi dan
kemudian ia kaget.
"Sasuke-kun!?" Sakura
melihat ada Sasuke di
sebelah Kakashi.
Sasuke juga kaget
dengan kemunculan
Sakura yang tiba-tiba.
"Kenapa bisa ada Sakura
tiba-tiba di sini?"
ucapnya.
"Sebelumnya dia berada
di dimensi lain.." jelas
Kakashi. Ia lalu bertanya
pada Sakura, "Sakura,
apa yang terjadi di
sana?"
Bukannya menjawab,
Sakura malah balik
bertanya,
mempertanyakan
masalah mata kiri
Kakashi. "Kakashi-sensei,
mata kirimu.."
"Kejadiannya cepat
sekali, Madara
mencurinya.." jelas
Kakashi.
"Coba kulihat.." Sakura
menghampiri Kakashi
dan memeriksanya.
"Maaf telah
membuatmu repot.."
ucap Kakashi.
"Apa yang terjadi pada
Obito? Madara pergi ke
sana menggunakan
Kamui.."
"Eh!? Aku sendiri tak
sadar tiba-tiba saja
sudah ada di sini.." ucap
Sakura.
Sakura hanya ingat
denga kejadian saat
Obito memintanya
untuk menghancurkan
mata kirinya. "Tolong
hancurkan Rinnegan di
mata kiriku.." ucap
Obito waktu itu.
"Aku bahkan sudah tak
bisa bergerak lagi. Kalau
saja aku lengah sedetik
saja, Zetsu hitam akan
langsung menguasai
tubuh dan Rinneganku.
Kalau itu sampai terjadi,
dia akan menggunakan
mata kananku untuk
keluar dari sini.. dan
Madara akan
mendapatkan
Rinnegannya.."
"Sesuatu yang buruk
akan terjadi kalau ia
sampai memiliki kedua
matanya.."
"Sesuatu yang buruk!?"
Sakura kaget. "Apa
masih ada yang lebih
buruk lagi dari situasi
saat ini!?"
"Bahkan aku sendiri tak
bisa mengimplant
Rinnegan di kedua
mataku.." ucap Obito.
"Hanya dengan satu
Rinnegan di mata kiriku,
kekuatannya cukup
untuk membuat diriku
hampir lepas kendali..
Kalau sampai kedua
Rinnegan bertemu, tak
akan ada seorang pun
yang bisa
mengalahkannya.."
"Itu.."
"Mata akan
menunjukkan
kekuatannya yang
sesungguhnya saat
keduanya saling
bertemu.. Jadi cepat,
hancurkan Rinneganku
secepat mungkin.."
Deg!!!!! ingatan Sakura
tiba-tiba saja terpotong.
Sesuatu melintas di
benak Sakura, ada
sesuatu yang harus
dikhawatirkan dari
kata-kata Obito tadi.
"Ada apa Sakura!?"
Ya, tadi Obito sempat
bilang kalau dia bahkan
tak bisa bergerak.
"Kita dalam masalah!!
Obito bahkan tak bisa
bergerak!! Madara akan
mengambil
Rinnegannya!!" ucap
Sakura ke Kakashi dan
Sasuke.
Benar saja, Madara yang
meski hanya setengah
badan tampak dengan
mudah mencengkram
diri tak berdaya Obito.
Madara memasukkan
tangannya ke dalam
lubang di dada kiri
Obito, lalu menyadari
sesuatu..
"Segel kutukan yang
kubuat di dalam hatimu
telah menghilang,
bagaimana caramu
melakukannya!?
Harusnya kau tak akan
bisa melukai dirimu
sendiri.."
"Aku membuat Kakashi
menusuk dan
menghancurkannya..
segel itu menghalangi
jalanku, saat aku
mencoba untuk menjadi
Junchuuriki Juubi.." ucap
Obito.
"Aku bisa saja mati, tapi
itu lebih baik dari pada
harus memenuhi
perintahmu.." ucap
Obito.
Bukannya merasa kesal,
Madara malah tertawa.
"Kukuku.. sebenarnya
kau telah melakukan
apa yang aku inginkan..
Tidak, bahkan lebih dari
itu.."
"Apanya yang lucu?"
Obito tak mengerti.
"Itu adalah segel
kutukan untuk boneka..
Kalau seseorang
mencoba untuk
melepaskannya dari
tubuhnya, maka
tubuhnya akan menolak
untuk melakukannya..
kau tahu itu, kan.. dan
dengan segel yang
kupasang pada kalian
itu, kalian juga tak akan
bisa melakukan bunuh
diri.. kalian adalah
bagian yang penting
dalam rencanaku.."
"Kalian?" Obito tak
mengerti.
"Kebetulan yang lucu
sekali, cara kalian
melepasnya juga
sama.." ucap Madara,
dan barulah Obito
menyadari semua
skenario ini.
"Rin.." ucap Obito
dengan tatapan kaget
dan kesal.
"Ya.. untuk menjadikan
gadis itu sebagai
Jinchuuriki Sanbi dan
hendak menyerang
Konoha adalah sesuatu
yang aku rencanakan,
bukan Kirigakure.." ucap
Madara.
"Dia menggunakan
jutsu yang harusnya
Kakashi gunakan pada
lawan untuk
menghentikannya,
dengan meresikokan
nyawanya sendiri.. itu
adalah bagian dari
rencanaku.."
"Untuk bisa
membawamu ke dalam
kegelapan.. serta
membuatmu bekerja
untuku.."
"Jadi itu semua adalah
rencanamu!?"
"Aku mengambil
kesempatan saat Minato
sedang dalam misi lain,
lalu mengendalikan
shinobi Kirigakure dan
menculik Rin,
meninggalkan Kakashi
seorang diri.. Itu juga
untuk membuatmu
melepaskan
kekuatanmu dan
melihat seberapa kuat
dirimu.."
"Apa kau pikir
kemunculan Zetsu putih
di dekat mereka itu
sesuatu yang
kebetulan?"
Waktu itu, Zetsu tiba-
tiba menghampiri Obito
dan berkata, "Aku
sedang keluar, lalu tiba-
tiba aku melihat Kakashi
dan Rin yang kau
bicarakan itu sedang
dalam masalah!!"
Obito percaya begitu
saja dan langsung
mengikutinya, bersama
dengan Tobi yang
melapisi tubuhnya. Tak
hanya itu, di tengah
jalan amarahnya terus
saja dipancing-pancing.
"Apa yang si kilat
kuning itu lakukan!?"
"Kenyataan bahwa
perempuan itu mati di
tangan Kakashi juga
sangat sempurna,
bukan?" ucap Madara.
"Aku sudah
mengajarimu, untuk
mengendalikan
seseorang kau harus
menggunakan sisi gelap
mereka. Kalaupun
orang itu tak punya sisi
gelap, kau bisa
menciptakannya
sendiri. terlalu naif
kalau kau berpikir aku
tidak melakukannya
padamu, kan?"
Obito semakin kesal.
"Kenapa.. kenapa kau
memilihku!?"
"Kau memiliki perasaan
yang sangat kuat.. pada
Rin, pada teman-
temanmu, pada Hokage,
pada para Shinobi.."
"Kalau kau jatuh, maka
itu semua secara
bersamaan akan
membawamu ke jurang
yang amat dalam
Namun, orang
sepertimu.. masih butuh
sedikit lagi untuk
menjadi seperti apa
yang aku inginkan.."
"Aku akan
mendapatkan mata kiri
itu kembali.." ucap
Madara.
Beralih ke sisi Naruto,
tampak ia sudah
berhasil menyegel
bayangan tak terlihat
Madara. Naruto
menguncinya dengan
segel, beberapa tongkat
hitam Rikudo, serta
meninggalkan satu
bunshinnya untuk
menjaganya.
"Baik, sekarang sudah
selesai!! Dia sudah tak
bisa bergerak lagi!!"
"Kuserahkan dia
padamu!!" Naruto
kemudian pergi.
"Yah, serahkan
padaku!!" ucap bunshin
Naruto.
Kembali ke Sakura, ia
telah selesai dengan
penjelasannya.
"Jadi begitu rupanya.."
ucap Kakashi.
"Dia bisa kembali kapan
saja, jangan sampai
lengah.." ucap Sasuke.
Selanjutnya Naruto
muncul dari kejauhan.
Sasuke bertanya,
"Bagaimana dengan
bayangannya?"
"Aku sudah
menyegelnya dengan
kage bunshin dan
tongkat Rikudo.." ucap
Naruto.
"Naruto!?" Sakura
kaget.
"Hei, Sakura-chan.."
"Bisa kubantu sedikit?"
Naruto menghampiri
Kakashi.
"Naruto?"
"Apa yang kau lakukan,
Naruto?"
"Sudah lihat saja, ini
akan baik-baik saja.."
Naruto mengarahkan
telapak tangannya ke
mata kiri Kakashi lalu..
"Kakashi-sensei,
sekarang coba buka
matamu.."
Kakashi membuka mata
dan tiba-tiba saja
matanya kembali.
Bukan sharingan,
melainkan hanya mata
biasa.
"Mustahil!! Bagaimana
kau bisa
melakukannya!?" ucap
kaget Sakura.
"Hmm.. bagaimana ya,
sulit untuk
menjelaskannya.. ini
semacam aku
mengambil sedikit
bagian dari Kakashi-
sensei dan kemudian..
umm.. semacam.."
"Sudah kubilang kan,
jangan sampai lengah,
dia bisa datang kapan
saja.." ucap Sasuke.
"Hah? Memangnya
kapan kau
mengatakannya
padaku??" sahut Naruto
yang memang baru
datang.
"Ini bukan waktunya
untuk itu, Naruto! Yang
lebih penting, jelaskan
padaku tentang mata
itu.."
"Madara mencuri mata
kiri Kakashi-sensei lalu
pergi ke tempat Obito,
dia akan keluar dengan
kedua mata Rinnegan.."
"Eh? Benarkah!?"
Melihat mereka bertiga
berkumpul seperti itu,
Kakashi jadi teringat
saat di awal-awal
mereka tergabung
sebagai satu tim.
Saat itu, Kakashi
meminta pada ketiga
muridnya itu untuk
saling memperkenalkan
diri. "Yah.. pertama-
tama perkenalkan diri
kalian masing-masing.."
"Apa yang harus
kukatakan?"
"Yah, katakan saja apa
yang kau sukai, tak kau
sukai.. mimpi, cita-cita,
hobi, atau apalah itu.."
ucap Kakashi, lalu
Naruto pun jadi orang
pertama yang
memperkenalkan
dirinya..
"Baiklah, namaku
Uzumaki Naruto! Aku
suka makan ramen, dan
aku suka pergi ke kedai
ramen Ichiraku, apalagi
kalau guru Iruka
mentraktirku!! Aku
benci saat menunggu
beberapa menit
sebelum ramennya
matang.. lalu mimpiku
adalah..
"Aku ingin melampai
para Hokage yang
pernah ada, serta
membuat semua orang
di desa mengakui
keberadaanku!!"
Selanjutnya giliran
Sasuke. "Namaku Uchiha
Sasuke.. ada banyak hal
yang tidak kusukai, dan
aku sendiri tak tahu apa
yang kusuka.. lalu,
daripada mimpi aku
lebih berpikir ini
merupakan suatu
ambisi.. aku ingin
mengembalikan klanku
dan.. membunuh
seseorang.."
Lalu Sakura..
"Aku Haruno Sakura..
apa yang kusukai
adalah.. yah, itu.. orang
yang aku suka.. ah, apa
aku harus menyebutkan
mimpiku juga?
Kyaaaaa!!!"
Kakashi lalu melihat ke
arah mereka yang
sekarang. Naruto yang
sekarang.. jelas sudah
bukan lagi Naruto yang
waktu itu..
"Kau telah melampaui
para Hokage, Naruto..
dan sekarang semua
orang telah
mengakuimu sebagai
pahlawan, dan kau
masih ingin menjadi
Hokage.."
Juga Sakura..
"Sakura.. kurasa
perasaanmu terhadap
Sasuke telah berubah
dari waktu itu, dan
meskipun sekarang kau
masih menyukainya,
kurasa itu perasaan
yang berbeda.. Kau
masih memiliki
perasaan pada
seseorang yang
mencoba untuk
membunuhmu.."
"Tak peduli apapun
yang terjadi, kau tak
bisa melupakan
seseorang yang kau
sukai dan menganggap
kalau itu adalah
tugasmu, untuk
mengembalikan Sasuke
dari kegelapan.. kau
adalah gadis yang
baik.."
Juga.. Sasuke..
"Sasuke.. mimpimu
adalah untuk
membunuh Itachi..
sekarang setelah dia
mati, apa tujuanmu?
Meski menjadi guru
kalian, aku tak bisa
mengerti kalian
semua.." pikir Kakashi.
Kakashi lalu
menanyakannya secara
langsung pada Sasuke.
"Sasuke.. apa tujuanmu
saat ini?"
"Kau bilang ingin
menjadi Hokage.. apa
maksud di balik itu
semua?" tanya Sakura.
Sasuke diam saja..
"Mungkin ini adalah
takdir bagi tim 7 untuk
berkumpul kembali..
Sasuke, kalau kau tak
ingin mengatakan pada
kami apa yang
sebenarnya kau
inginkan, tak apa..
namun kenyataan kalau
kita pernah bersama
sebagai tim 7.. itu tak
akan pernah berubah,
kan?"
Belum selesai mereka
bicara, Kakashi
merasakan kemunculan
musuh. "Dia datang.."
ucapnya. Segera
setelahnya mereka pun
memasang ancang-
ancang.
"Apa kalian masih ingat
dengan misi pertama
kita, misi untuk
mengambil lonceng!?
Kalian masih belum lupa
dengan apa yang aku
ajarkan, kan!?"
"Tentu saja!!" ucap
Naruto.
"Kerja sama, kan!?"
--- Bersambung ke
Naruto Chapter 676 ---
Share this article :

Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

savana007wae

saya tinggal di desa pucangan,kec kauman,kab tulungagung

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Xsenju87 . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger